Hal.2 Model Konsep Keperawatan Virginia Handerson


1. PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H)
  1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
  2. Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
  3. Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
v  Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
v  Berusaha mengerti maksud klien
v  Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
v  Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu  mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan  14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:
  1. Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
  1. Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.
  1. Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
  1. Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.
  1. Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.
  1. Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
  1. Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.
  1. Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.


  1. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
  1. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.
  1. Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat  berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
  1. Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang  dapat terus bekerja.
  1. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.
  1. Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan
CONTOH APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN.
  1. Pola nafas tidak efektif
ü  Tinggikan kepala tempat tidur.
ü  Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
ü  Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.
  1. Gangguan pola tidur.
ü  Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.
ü  Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi mis : bantal, guling.
ü  Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
ü  Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
ü  Instruksikan pasien untuk relaksasi.

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

A. KONSEP UTAMA DAN TEORI VIRGINIA HENDERSON

Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul "The Principles and Practice of Nursing", ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu dari piagam WHO. Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :

  1. Bernafas dengan normal
  2. Makan dan minum cukup.
  3. Pembuangan eliminassi tubuh.
  4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.
  5. Tidur dan istirahat.
  6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.
  7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.
  8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit
  9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.
  10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat.
  11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.
  12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.
  13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh :

  1. Usia
  2. Kondisi emosional (mood & temperamen)
  3. Latar belakang sosial dan budaya.
  4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut :
  1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
  2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
  3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.

    Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut ;
    • Fungsi unik dari perawat
    • Upaya pasien kearah kemandirian
    • Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia
    • Perencanaan yang akan diberikan.

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter.

B. ASUMSI - ASUMSI PADA TEORI VIRGINIA HENDERSON

    1. Keperawatan (nursing)
      • Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit.
      • Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis.
      • Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah dari dokter, tetapi mendukung program program dokter.
      • Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari segi atau sosial.
      • Perawat harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia.
      • Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat tercover semua oleh fungsi perawat.
    2. Pasien / person (pasien)
      • Pasien harus mampu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.
      • Perasaan dan tubuh pasien adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan.
      • Pasien harus dibantu agar dapat mandiri.
      • Pasien dan keluaraga adalah satu kesatuan.
      • Kebutuhan pasien harus dapat terpenuhi dengan ke-14 komponen dari keperwatan.
    3. Kesehatan (health)
      • Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan.
      • Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia.
      • Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan.
      • Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.
      • Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
    4. Lingkungan (environment)
      • Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan.
      • Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan.
      • Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan.
      • Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat.
      • Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan
      • Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.

C. THEORETICAL ASSERTIONS
    1. Hubungan Perawat dengan Pasien
      Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai ketidaktergantungan.
      Hubungan tersebut meliputi:
      • Perawat sebagai pengganti pasien (substitute)
        Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang diakibatkan oleh karena kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan kurangnya pengetahuan. Henderson mengungkapkan hal ini statmennya bahwa "Perawat, kesadaran bagi ketidaksadaran, kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi, mata bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang bisu, dan sebagainya."
      • Perawat sebagai pembantu pasien (helper)
        Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan kemandiriannya. Henderson mengatakan "Kemandirian adalah suatu hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan".
      • Perawat sebagai teman pasien (partner)
        Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan rencana keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga dimodifikasi sesuai kondisi, usia, temperamen, emosi, status sosial, kebudayaan, dan kapasitas intelektual pasien.
        Perawat juga harus dapat mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan. Henderson percaya "Perawat yang tahu reaksi fisiologis dan patologis dari perubahan temperature, pencahayaan, tekanan gas, bau, kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan mengorganisasikan lingkungan dan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada,"
        Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl tujuan penting dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit.
    1. Hubungan perawat dengan dokter
      Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik, berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti perintah dokter. Suatu pertanyaan "Mengapa dokter selalu memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?'. Bahkan perawat mampu membantu pasien ketika dokter tidak ada. Henderson juga menyatakan bahwa perawat ataupun dokter sangat melebihi batas.
    2. Perawat sebagai anggota Team Kesehatan
      Perawat bekerja saling bergantung pada tenaga kesehatan yang lain. Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu menjalankan seluruh program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa diantara team kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien. Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendiri- sendiri.



D. APLIKASI MODEL VIRGINIA HENDERSON DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Yang perlu dikaji adalah:

  1. Core/inti
    Data diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit.
  2. 14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien meliputi:
    1. Pernafasan
    2. Kebutuhan makan dan minum
    3. Eliminassi
    4. Posisioning
    5. Kebutuhan tidur dan istirahat
    6. Kebutuhan dalam berpakaian
    7. Cara mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan
    8. Kebersihan tubuh
    9. Kondisi lingkungan
    10. Komunikasi
    11. Ibadah dan keyakinan
    12. Pekerjaan sehari-hari
    13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
    14. Kebutuhan belajar dan menggunakan fasilitas keseahatan

Perawat mengkaji ke-14 komponen dasar, komponen pertama dinilai secara penuh kemudian menuju pada komponen selanjutnya. Untuk mengkaji data dari ke-14 komponen ini, perawat membutuhkan pengetahuan dari apa yang normal dalam kesehatan, juga pengetahuan tentang apa-apa yang menyebabkan sakit.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa dirumuskan berdasarkan dari analisis data dari ke-14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien.

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan melibatkan pembuatan rencana agar sesuai dengan keb individu, memperbaharui jika diperlukan, dan menjamin bahwa ini sesuai dengan yang ditentukan dokter.sebuah rencana yang baik mengintregasikan pekerjaan dari semua yang ada dalam tim kesehatan.

4. Implementasi

Perawat membantu pasien melaksanakan aktifitas untuk memelihara kesehatan, untuk menyembuhkan dari sakit, atau untuk membantu dalam kematian yang tenang. bersifat individu, tergantung pada prinsip fisiologis, umum, latar belakang budaya, keseimbangan fisik dan intelektual.

5. Evaluasi

Menurut Henderson, perawat akan melakukan evaluasi berdasar pada tingkatan dimana pasien dapat mandiri.

E. MANFAAT TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA PRAKTEK KEPERAWATAN

  1. Teori Virginia Henderson memberikan pernyatan tentang profesi perawat yang unik, terlepas dari profesi kedokteran, sehingga perawat dapat menentukan rencana keperwatannya dengan mandiri tanpa menunggu instruksi dari dokter.
  2. Melengkapi model konseptual keperawatan yang telah ada.

F. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI VIRGINIA HENDERSON

  1. Kekuatan
    • Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat.
    • Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
    • Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
    • Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
  2. Kelemahan
    • Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien.
    • Teori kurang pragmatis.